Gresik, tretan.news – Aliansi GenPabumi dan Warga Gresik resah , marah gegara proyek smelter P.T. Freeport Indonesia di kawasan (JIIPE) Java Integrated Industrial and Port, sehingga bus angkutan menambahkan polusi, macet serta akibatnya jalan rusak, Desa Banyuwangi Kec. Manyar Kab.Gresik. Senin 24/06/2024.
Aksi turun jalan sejak pukul 02.30 wib, seluruh anggota aliansi GenPabumi siap di tempat dan spanduk yang berisi protes terhadap aktivitas bus pekerja dan berorasi didepan pintu masuk kawasan JIIPE. Aksi turun jalan besar – besaran serta menduduki kawasan JIIPE sampai tuntutan Aliansi GenPabumi dan warga Gresik di sepakati.
Beberapa saat kemudian terlihat Cak Bogel dan warga mengarahkan supir bus yang jemput pekerja putar balik masuk ke area pergudangan manyar.
Sementara itu Ali Candi mengatakan “Kami tuntut agar tidak ada lagi bus besar semua diganti mini bus agar tidak macet, terutama di jalan perkampungan.” ujarnya.Pukul 06.21 wib.
3 Tuntutan dari Aliansi GenPabumi adalah,
1. P.T.Chiyoda dan partner tidak pakai lagi transport Bus besar diganti dengan Minibus milik warga lokal .
2. Pihak P.T. Chiyoda dan partner siap memperbaiki jalan rusak akibat bus angkutan pekerja P.T. Freeport.
3. Mentaati Perda nomer 7 tahun 2022, memperkerjakan 60% warga lokal Gresik dari total jumlah pekerja yang dibutuhkan perusahaan serta wajib UMK Gresik yang berlaku.
Sementara itu Gus Farhat menambahkan ” Sebetulnya pihak masyarakat manyar yang lalu sudah membahas ini tapi sampai hari ini dan sehingga berakibat aksi turun jalan besar – besaran, tidak ada tindak lanjutnya / kejelasan, ini sudah dibahas dengan P.T. Freeport waktu dulu dengan Ibu Amel (alm).” imbuhnya.
Tampak hadir Kasat Intel Anang Fathoni beserta anggota, Pj Setda Achmad Hadi, Staf Ahli Arif Wicaksono, Kadisnaker Zainul Arifin, Suprapto Staf Ahli, Camat Manyar Hendriawan Susilo, Tatak. S Kapolsek Manyar, Imam S mewakili Danramil, Andik P.T. Chiyoda, Nanang P.T. Freeport, Yudi dari JIIPE, Ali Candi, Gus Farhad beserta 100 anggota Aliansi GenPABUMI.
Selama menunggu dari pukul 08.00 wib sampai pukul 19.00 wib barulah kesepakatan yang semula alot dari 3 orang wakil perusahaan, akhirnya selesai dan akan diterima 3 tuntutan dari pihak aliansi GenPabumi dan warga gresik.
Ali Candi Ketua GenPabumi mengutarakan, “Semua tuntutan kita di sepakati, dan besok pagi sudah tidak ada bus- bus besar, jika masih beroperasi hukum adat yang berlaku, kita sudah keluar dari rana anarkis warga, jika itu terjadi perusakan bus- bus di jalan, dan APH juga pemerintahan sudah paham dampak jika di langgar P.T. Chiyoda. Untuk perda no 7 tahun 2022, 60% mengutamakan pekerja lokal dengan UMR yang berlaku kita menunggu rumusan sanksi jika tidak dilakukan perusahaan, baru ada TTD bersama.” pungkasnya.(Et)