62 Media Keluhkan Tertutupnya Informasi di Lapas Sidoarjo

SIDOARJO, tretan.news  – Sebanyak 62 redaksi media di Jawa Timur mengeluhkan tertutupnya pelayanan informasi dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Sidoarjo, khususnya terkait komunikasi dengan pihak humas dan pemutusan kerjasama publikasi tanpa batas waktu yang jelas, Jumat (30/5/2025).

Keresahan muncul setelah Febri, staf Humas Lapas Sidoarjo, menyampaikan adanya efisiensi anggaran yang menyebabkan pengurangan media rekanan. Hal itu disampaikan melalui grup WhatsApp media mitra Lapas Sidoarjo yang beranggotakan puluhan jurnalis dari berbagai daerah di Jatim.

“Untuk bulan depan akan ada pengurangan media rekanan karena anggaran yang dikeluarkan terkena efisiensi. Harap dimaklumi. Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya,” kata Febri.

Febri menegaskan bahwa ia hanya menjalankan instruksi dari Kepala Humas yang baru, yang belum genap dua bulan menjabat.

“Saya cuma staf biasa yang menjalankan arahan pimpinan. Karena di awal arahan pimpinan seperti itu, nerima berapa pun media. Sekarang beliau sudah dimutasi. Saya tidak tahu ke depan seperti apa,” ujarnya.

Ia juga menjelaskan bahwa pengurangan anggota grup media yang sempat direncanakan akhirnya dibatalkan. Namun, grup akan dinonaktifkan untuk waktu yang belum ditentukan.

“Sudah membuat gaduh seluruh anggota grup, maka dari itu tidak ada pengurangan anggota. Tapi grup ini akan dinonaktifkan untuk batas waktu yang belum kami tentukan. Kami undur diri, mohon maaf yang sebesar-besarnya,” tutur Febri dalam pesan WhatsApp.

Menanggapi keputusan tersebut, salah satu perwakilan media, Akbar Ali, menyayangkan langkah Humas Lapas Sidoarjo yang dinilai bertentangan dengan arahan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas).

“Kebijakan ini mengabaikan instruksi Dirjenpas yang justru mendorong agar Lapas dan Rutan menjalin komunikasi yang baik dengan media serta mengemas publikasi layanan pemasyarakatan secara positif di tengah masyarakat,” ujarnya.

Akbar juga mempertanyakan alasan efisiensi anggaran yang tiba-tiba muncul sejak pergantian kepala humas.

“Kenapa baru sekarang berdalih soal keterbatasan anggaran? Saat pimpinan humas yang lama, tidak ada masalah seperti ini. Ada apa dengan humas Lapas Sidoarjo yang baru?” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *