1.692 Maba Pascasarjana UB Ikuti ORDIK, Siap Menjawab Kebutuhan SDM di Indonesia

Berita, Pendidikan141 Dilihat

MALANG RAYA, tretan.news – Sebanyak 1.692 mahasiswa baru (Maba) Pascasarjana Universitas Brawijaya (UB) mengikuti kegiatan Orientasi Pendidikan dan Kemahasiswaan (ORDIK).

Mahasiswa Pascasarjana UB tahun akademik 2024/2025 didominasi oleh kaum muda lewat jalur fast track dan PMDSU. Harapannya, lulusan Pascasarjana UB mampu menjawab kebutuhan SDM lewat karakter entrepreneurship.

Rektor UB, Prof Widodo SSi MSi PhD MedSc mengungkapkan, total ada 1.692 mahasiswa baru Pascasarjana Universitas Brawijaya (UB). Mahasiswa Pascasarjana tersebut sudah mengikuti kegiatan Orientasi Pendidikan dan Kemahasiswaan (ORDIK) di Gedung Samantha Krida UB. Ia berharap mereka dapat berkembang menjadi entrepreneur inovatif di masa depan.

“Untuk mahasiswa baru Pascasarjana tahun akademik 2024/2025, dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis 256 orang. Fakultas Hukum 156 orang, Fakultas Ilmu Administrasi 114 orang, Fakultas Ilmu Budaya 13 orang, Fakultas Ilmu Kesehatan 70 orang, Fakultas Ilmu Komputer 43 orang, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 110 orang, Fakultas Kedokteran 96 orang. Kemudian, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam 154 orang, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan 56 orang, Fakultas Pertanian 147 orang, Fakultas Peternakan 61 orang, Fakultas Teknik 215 orang, Fakultas Teknologi Pertanian 62 orang, Sekolah Pascasarjana 138 orang dan Non Fakultas 1 orang,” ujar Prof Widodo, Rabu (21/8/2024).

Lebih lanjut, Prof Widodo menyampaikan, terdapat beberapa program penerimaan mahasiswa baru Pascasarjana UB. Mulai dari jalur reguler, fastrack, PMDSU hingga program internasional.

“Jadi program fast track itu dikhususkan untuk mahasiswa UB yang masih semester tujuh sekaligus melanjutkan S2. Kemudian, PMDSU merupakan program untuk sarjana unggulan yang bisa melanjutkan S2 hingga S3 dengan lebih cepat. Sementara program internasional dikhususkan untuk mahasiswa asing,” urainya di gedung Samantha Krida.

Sementara itu, Wakil Rektor I UB, Prof. Imam Santoso mengungkapkan, jalur fast track diikuti oleh 285 mahasiswa. Sementara untuk program internasional ada dua. Yaitu dibiayai oleh universitas dan dibiayai oleh fakultas masing-masing.

“Hingga saat ini, ada 18 orang yang dibiayai UB dan 30-40 orang lainnya oleh berbagai fakultas. Para pendaftar program internasional ini berasal dari 22 negara, khususnya Timur Tengah,” jelasnya.

Dikatakan Prof Imam, dari sisi jumlah fast track, terjadi peningkatan signifikan. Menurutnya, mahasiswa UB sudah mulai berpikir jauh ke depan.

“UB juga sudah membuka Prodi baru untuk Pascasarjana, yakni prodi S2 dan S3 Kepemimpinan dan Inovasi Kebijakan,” terangnya.

Tak hanya itu, UB juga membuka kelas kolaboratif bagi instansi pemerintah dan perusahaan yang ingin melanjutkan studi S2 dan S3. Bahkan, beberapa peserta telah mendapatkan beasiswa dari berbagai lembaga. Seperti Kementerian Keuangan, LPDP, Dikti, dan Bappenas.

“Harapannya, kelas-kelas kolaboratif ini akan semakin banyak di UB. Diharapkan juga dapat memenuhi kebutuhan SDM berkualitas di Indonesia,” harapnya

Sebagai informasi, kegiatan ORDIK Maba Pascasarjana ini juga diisi oleh beberapa pembicara. Seperti Komisaris Menara Syariah Jakarta dan Pusat Publikasi Ilmiah dan Ketahanan Jurnal UB. Keduanya membawakan materi mengenai ketahanan dan publikasi jurnal ilmiah.

Selain itu, Direktur Direktorat Teknologi Informasi dan Direktur Klinik UB juga memberikan materi terkait teknologi informasi dan layanan klinik di UB.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *